Melawan Praktik Calo dan Ordal di Industri Bekasi: Menuju Transparansi dan Kesempatan yang Adil
- Dokumentasi Yora Wirangi Wening Ajeng
Media Bekasi – Isu lowongan pekerjaan di Kabupaten Bekasi tetap menjadi perhatian utama meskipun daerah ini dikenal sebagai kawasan industri terbesar di Asia Tenggara.
Salah satu kendala utama adalah maraknya praktik calo dan "ordal" (orang dalam) yang menyebabkan sulitnya akses masyarakat terhadap peluang kerja.
Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara masyarakat, pemerintah, dan sektor industri untuk mencari solusi bersama.
Upaya Pemerintah Melalui Seminar Ngobak
Sebagai bagian dari upaya menciptakan pemerintahan yang kompeten dan responsif, Pemerintah Kabupaten Bekasi menggelar seminar "Ngobak (Ngopi Bareng Komunitas) Jilid 3: Tantangan dan Peluang Mengejar Mimpi di Kota Industri" pada 25 April 2024, bertempat di Ara’s Coffee and Eatery, Cikarang Pusat.
Acara ini diinisiasi sebagai wadah diskusi terbuka untuk menampung keluhan dan aspirasi masyarakat.
Dukungan dari Tokoh dan Influencer Lokal
Seminar tersebut dihadiri oleh Bupati Bekasi, Dr. H. Dani Ramdan, MT., Ketua FKKSM MM2100 Vidi Christianto, influencer inspiratif Bang Jund, serta lebih dari lima puluh influencer lainnya.
Dalam pembukaan, Bupati Dani Ramdan mengungkapkan bahwa strategi penyerapan tenaga kerja yang telah diterapkan berhasil menurunkan angka pengangguran dari 10% menjadi 8,8% (Badan Pusat Statistik Kabupaten Bekasi, 2023).
Angka ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir, dan lebih baik dibandingkan kawasan industri lain seperti Karawang.
Sebagai Ketua FKKSM MM2100 yang memiliki banyak pengalaman di bidang HR (Human Resource), Vidi Christianto memberikan saran kepada pemerintah.
“Saya harap ke depannya jika di suatu bidang pekerjaan diwajibkan memiliki keahlian dalam bidang tertentu, maka harus ada kerja sama antara pihak sekolah dengan industri agar siswa diberikan kesempatan untuk magang dan berlatih,” pungkasnya.