Kakak beradik di Jatiasih Bekasi menjadi korban pencabulan guru ngaji pesantren. Pelaku berinisial MAF (28) melakukan aksi bejatnya selama 2 tahun.
Pencabulan Guru Ngaji di Jatiasih Bekasi: Trauma Mendalam Bagi Kakak Beradik
Media Bekasi – Kabar duka datang dari Jatiasih, Bekasi. Dua kakak beradik, MRA dan MFA, menjadi korban pencabulan seorang guru ngaji di pesantren tempat mereka belajar.
Pelaku, MAF (28), melakukan tindakan keji ini selama kurang lebih dua tahun, sejak 2023. Kasus ini mengguncang masyarakat dan meninggalkan trauma mendalam bagi para korban.
Baca Juga
Advertisement
Modus Operandi Guru Ngaji Cabul
Kompol Binsar Hatorangan Sianturi, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, mengungkapkan modus operandi pelaku. Awalnya, MAF meminta MRA untuk membantunya membersihkan rumah. Kemudian, ia meminta korban berbaring di kasur dan meminjamkan handphone. Saat itulah, MAF melakukan aksi pencabulan pertama kali terhadap MRA.
“Tersangka meminta korban untuk membantu membereskan rumah, kemudian tersangka meminta anak korban untuk berbaring di atas kasur dan meminjamkan handphone kepada korban,” ungkap Kompol Binsar.
Perbuatan bejat tersebut diulanginya hingga 14 kali. Tak hanya MRA, MFA pun menjadi korban sebanyak dua kali di rumah pelaku.
Baca Juga
Advertisement
Terungkap Setelah Korban Kabur dari Pesantren
Aksi bejat MAF akhirnya terbongkar setelah kedua korban kabur dari pesantren. Selama ini, pelaku selalu mengancam agar mereka tidak menceritakan kejadian ini kepada siapa pun. Namun, suatu hari, MFA menceritakan apa yang dialaminya kepada MRA. Keduanya kemudian memutuskan untuk melarikan diri dari asrama pesantren dan mencari bantuan.
“Tersangka selalu mengancam agar keduanya tidak melapor kepada orang lain. (Awal terungkap) adiknya mengalami kejadian, cerita kepada kakaknya, dan kabur dari asrama. Selanjutnya, keluarga melapor ke polisi,” tegas Kompol Binsar.
Baca Juga
Advertisement
Leave a Reply