7 Fakta Mengejutkan Pria Tewas Terikat dan Dimakan Biawak di Bekasi

Media Bekasi – Penemuan mayat pria dalam kondisi terikat di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, menjadi sorotan publik. Polisi masih menyelidiki kasus ini dengan teliti, termasuk memeriksa saksi dan melakukan autopsi untuk menemukan titik terang.

Kasus ini membuat geger warga Ciketing Udik, Bantargebang, karena korban, Waryanto (53), ditemukan tewas dengan kepala tertutup karung serta tangan dan kaki terikat tali rafia.

Mayat Waryanto ditemukan mengambang di belakang kantor TPST Bantargebang, tepatnya di kali saluran penampungan air pada Rabu (17/7) pukul 16.00 WIB. Warga berinisial T dan N yang saat itu sedang memancing belut melihat tumpukan kaus yang ternyata adalah mayat manusia. Polisi terus mengusut kasus kematian karyawan TPST Bantargebang ini. Berikut sejumlah fakta baru terkait kasusnya:

Advertisement

1. 27 Saksi Diperiksa

Polisi telah memeriksa setidaknya 27 saksi terkait kasus yang menghebohkan ini. Saksi-saksi tersebut termasuk rekan kerja korban dan warga sekitar. Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengatakan, “Sebanyak 27 saksi sudah diinterogasi. Saksi dari teman kerja korban dan warga di sekitar kontrakan korban,” Jumat (19/7).

2. Korban Sempat Hilang

Rekan kerja korban sempat mencari keberadaan Waryanto sebelum ditemukan tewas mengenaskan. Waryanto tidak tampak masuk kerja pada hari Selasa, 16 Juli, sehingga rekan-rekannya mulai khawatir dan mencarinya. “Korban hari Selasa tanggal 16 Juli tidak masuk kerja dan sempat dicari oleh teman-teman kerjanya,” kata AKBP M Firdaus.

3. Polisi Turunkan Anjing K9

Polisi menurunkan unit Polsatwa atau anjing K9 untuk membantu penyelidikan kasus dugaan pembunuhan ini. “Hari ini baru selesai kegiatan tim K9 di TKP dan sekitar,” kata AKBP M Firdaus, Minggu (21/7). Firdaus menyebutkan bahwa hasil penelusuran K9 mendapatkan temuan, namun masih harus diselidiki lebih dalam.

Advertisement

4. Polisi Telusuri Jejak Korban

Polisi menyisir CCTV di sekitar lokasi untuk mengetahui jejak korban sebelum ditemukan tewas. “CCTV di dekat kontrakan korban ada satu, tapi tidak merekam karena model CCTV-nya hanya live. CCTV di kantor UPST sedang didalami,” kata AKBP M Firdaus, Senin (22/7). Selain itu, polisi juga terus menggali keterangan saksi-saksi, termasuk pemilik warung nasi goreng berinisial B.

5. Toksikologi Jasad Korban

Polisi mengecek kandungan racun di tubuh Waryanto dan masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. “Iya kita cek melalui pemeriksaan toksikologi,” kata AKBP M Firdaus, Selasa (23/7). Firdaus menambahkan bahwa hasil pemeriksaan histopatologi dan toksikologi belum keluar dan tim gabungan masih melakukan penyelidikan.

Advertisement

6. Istri Histeris Tahu Waryanto Tewas

Polisi mendatangi istri Waryanto, Marijah, di Blora, Jawa Tengah, untuk menyampaikan kabar duka. Istri korban menangis histeris saat mengetahui suaminya tewas dalam kondisi mengenaskan.

“Pagi tadi sudah ketemu dengan istri korban di Blora, Provinsi Jateng, untuk menyampaikan turut berdukacita, dan memberikan uang duka dari Kapolres Metro Bekasi Kota. Istrinya buruh tani,” kata AKBP M Firdaus, Selasa (23/7). Marijah kaget dan sangat sedih mendengar kabar tersebut.

7. Tim Gabungan Buru Pelaku

Pihak kepolisian menegaskan akan mengusut tuntas kasus kematian Waryanto. Tim gabungan DitresKrimum Polda Metro Jaya, Polres Metro Bekasi Kota, dan Polsek Bantargebang masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap pelakunya. “Pihak kepolisian menyampaikan turut berdukacita kepada keluarga korban. Kita akan mengusut tuntas kasus tersebut,” jelas AKBP M Firdaus.

Advertisement