Media Bekasi – Berbagai faktor dapat meningkatkan risiko tingginya kadar kolesterol, termasuk faktor keturunan. Selain itu, kurangnya aktivitas fisik, kelebihan berat badan, pola makan yang tidak sehat, dan kebiasaan merokok juga dapat berperan dalam meningkatkan kadar kolesterol. Menurut data dari CDC, kadar kolesterol dianggap tinggi apabila mencapai lebih dari 200 mg/dL.
Meskipun tingginya kadar kolesterol tidak menunjukkan gejala langsung, dampak dari kondisi ini seharusnya tidak diabaikan. Tingkat kolesterol yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, stroke, dan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk melakukan pencegahan dan secara teratur memeriksa kadar kolesterol dalam tubuh.
Perlu diingat bahwa tidak ada solusi instan untuk menurunkan kadar kolesterol. Selain mengubah pola makan, perubahan gaya hidup sehat juga diperlukan, seperti meningkatkan aktivitas fisik, memastikan istirahat yang cukup, dan dalam beberapa kasus, penggunaan obat-obatan mungkin diperlukan untuk mengelola kadar kolesterol tinggi.
Baca Juga
Advertisement
Verywellfit.com menyampaikan bahwa tidak ada pendekatan universal untuk gaya hidup sehat. Merancang rencana makan mungkin memberikan dampak positif dalam menurunkan kadar kolesterol, namun rencana tersebut seharusnya bersifat individual dan mempertimbangkan kebutuhan nutrisi masing-masing individu.
Menciptakan langkah-langkah sederhana seperti menyusun menu makanan, membuat daftar belanja, dan menyiapkan makanan dapat menjadikan rencana makan lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan menurunkan kadar kolesterol.
Berbagai jenis makanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol, seperti yang disarankan oleh eatingwell.com. Fokus pada makanan tinggi serat seperti kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian seperti quinoa, oatmeal, beras merah, dan roti gandum dapat memberikan kontribusi positif.
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, konsumsi lemak baik atau lemak tak jenuh, yang ditemukan dalam kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, alpukat, dan makanan kaya asam lemak omega-3 seperti salmon, juga dapat melindungi jantung dan membantu menurunkan kolesterol.
Adapun makanan yang sebaiknya dihindari saat mencoba menurunkan kolesterol meliputi makanan tinggi lemak jahat atau lemak jenuh, seperti mentega, krim, daging berlemak, terutama daging merah dan olahannya. Hindari juga lemak trans, yang dapat signifikan meningkatkan kadar kolesterol dan sebaiknya dihindari sebisa mungkin.
Untuk menyusun rencana makan yang efektif, pertimbangkan beberapa tips berikut:
- Hitung target kalori harian sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.
- Buatlah daftar menu makanan harian untuk sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan selama seminggu ke depan. Tambahkan ide makanan sendiri untuk membuatnya lebih relevan dan mudah diterapkan.
- Sesuaikan rencana makan dengan kebutuhan tubuh, termasuk preferensi makanan dan pola makan yang diikuti. Gantilah bahan dengan alternatif yang lebih cocok jika diperlukan.
- Membuat rencana makan yang efektif tidak selalu mahal. Anda dapat mengganti bahan dengan alternatif yang lebih terjangkau, tetapi tetap sesuai dengan anjuran makanan untuk menurunkan kolesterol, seperti menggantikan kangkung dengan bayam.
- Pastikan rencana makan dilengkapi dengan sayuran dan buah untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang.
Sebagai tambahan, pertukaran sederhana dalam kebiasaan makan juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Misalnya, beralih dari mentega ke minyak zaitun, keripik kentang ke kacang-kacangan, roti putih ke roti gandum, atau memilih produk susu rendah lemak daripada versi penuh lemak.
Baca Juga
Advertisement
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, diharapkan dapat menciptakan rencana makan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, tetapi juga membantu menurunkan kadar kolesterol secara efektif.
Baca Juga
Advertisement