Begini Cara Orangtua Mengajarkan Tentang Seks Kepada Anak Sesuai Tahapan Usianya

Media Bekasi – Memperkenalkan konsep seksualitas kepada anak sering dianggap sebagai topik tabu bagi sebagian orang tua. Padahal, para ahli menekankan pentingnya memberikan pendidikan seksual sejak dini agar anak memahami tubuhnya sendiri dengan baik. Selain itu, melalui pendidikan ini, anak juga dapat memahami batasan area pribadi yang tidak boleh dijamah oleh orang lain, sehingga dapat terhindar dari potensi pelecehan seksual.

Namun, proses ini tentu harus disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak sesuai usianya. Meskipun demikian, pengenalan tentang seksualitas bisa dimulai sejak dini pada anak. Today’s Parent memberikan penjelasan terperinci mengenai hal ini.

Advertisement

Tahapan Pengenalan Seksualitas pada Anak

Pendekatan untuk Anak Usia 2 Tahun ke Bawah

Menurut Cory Silverberg, seorang pendidik seks dan penulis buku “Sex Is A Funny Word: A Book About Bodies, Feelings And You,” pembicaraan tentang seksualitas harus dimulai sebelum menggunakan kata-kata secara verbal. Misalnya, menyebutkan nama-nama organ tubuh saat mandi, seperti penis, vulva, vagina, puting, tanpa perlu ragu atau merasa tabu. Hal ini akan membantu anak lebih mudah berkomunikasi jika mengalami masalah kesehatan atau cedera.

Pada usia sekitar dua tahun, orang tua dapat mulai berbicara kepada anak mengenai waktu dan tempat yang sesuai untuk mengeksplorasi tubuhnya sendiri. Jika anak memiliki kecenderungan menyentuh organ intimnya, yang merupakan hal wajar, ini dapat dijadikan kesempatan untuk menjelaskan bahwa tindakan tersebut sebaiknya dilakukan secara pribadi di dalam kamar tidur.

Nadine Thornhill, seorang pendidik seks, menekankan perlunya bersikap lembut dalam pembicaraan ini.

Advertisement

Pendekatan untuk Anak Usia 2-5 Tahun

Fokus utama pada kelompok usia ini adalah mengajarkan batasan yang baik untuk disentuh atau disentuh oleh orang lain. Anak perlu diajarkan tentang batasan pribadi, seperti kapan boleh naik ke pangkuan ibu atau menghormati keinginan jika tidak ingin digelitik.

Memberikan pemahaman bahwa anak memiliki hak atas tubuhnya sendiri juga merupakan langkah penting untuk menjaga keamanan. Thornhill menyarankan untuk menyampaikan bahwa anak boleh memberi tahu jika ada tindakan yang tidak pantas, bahkan jika diminta untuk merahasiakannya.

Advertisement

Pada usia ini, anak mungkin sangat penasaran dengan tubuh teman sebaya. Thornhill menyarankan untuk mengakui rasa ingin tahu ini dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk membicarakan aturan dan nilai-nilai keluarga.

Pendekatan untuk Anak Usia 6-8 Tahun

Penting untuk membicarakan cara menjelajahi internet dengan aman, walaupun anak belum memiliki akses bebas internet. Menetapkan aturan tentang berbicara dengan orang asing dan berbagi foto secara online adalah langkah yang perlu diambil. Anak perlu diinformasikan bahwa situs-situs tertentu ditujukan untuk orang dewasa dan bahwa mereka harus waspada terhadap konten yang membuat mereka tidak nyaman.

Advertisement

Pada usia ini, pembicaraan bisa lebih eksplisit mengenai pelecehan seksual. Silverberg menekankan pentingnya anak mengetahui kenyataan yang tidak menguntungkan ini untuk melindungi diri atau membantu teman yang mengalami pelecehan. Detail pembicaraan disesuaikan dengan pemahaman dan kesiapan anak.

Pembicaraan tentang seks juga dapat sejalan dengan pembahasan lain, seperti pubertas. Thornhill menyarankan untuk mengajak anak berbicara tentang perubahan tubuh seiring pertumbuhannya. Diskusi ini dapat dimulai dengan hal-hal sederhana, seperti perbandingan foto masa kecil anak dengan kondisi tubuhnya sekarang.

Advertisement

Pendekatan untuk Anak Usia 9-12 Tahun

Silverberg menyarankan untuk memulai pembicaraan tentang seksisme dan seksualisasi pada usia ini. Pada periode yang penuh perubahan emosional dan sosial ini, anak perempuan mungkin mengalami ketidaknyamanan terkait tubuhnya. Thornhill mendorong orang tua untuk terbuka bertanya kepada anak mengenai perasaan dan pemikiran mereka.

Dengan kebebasan online yang lebih besar pada kelompok usia ini, perlu untuk secara berkala membahas keamanan internet dan memperbarui aturan digital yang telah ditetapkan.

Dengan memahami tahapan pengenalan seksualitas pada anak, orang tua dapat membimbing mereka secara tepat dan memberikan pemahaman yang sehat tentang tubuh dan hubungan interpersonal.

Advertisement