Media Bekasi – Melahirkan bayi yang menggemaskan dan sehat setelah menjalani 9 bulan kehamilan merupakan perubahan besar dalam kehidupan seorang ibu.
Kehadiran si kecil disambut dengan sukacita, namun perjalanan ini juga membawa transformasi yang signifikan, baik secara fisik maupun emosional, yang tidak selalu berjalan lancar.
Moms, ketika sang bayi tiba, adalah hal yang wajar jika Anda mengalami gejolak emosi. Perubahan ini seringkali disertai ketidakpastian, kelelahan, kurangnya dukungan atau sistem pendukung, yang dapat menimbulkan stres.
Baca Juga
Advertisement
Sesuai dengan informasi dari Kids Health, jika tidak diatasi, kondisi ini dapat berujung pada baby blues.
Pada fase baby blues, mungkin saja Anda merasa bahagia dalam satu momen dan kemudian menangis atau merasa kewalahan di momen berikutnya.
Baca Juga
Advertisement
Perasaan marah, sedih, mudah tersinggung, atau putus asa mungkin muncul. Penting untuk diingat bahwa perasaan ini tidak mengindikasikan bahwa Anda adalah orang tua yang kurang baik atau kurang mencintai bayi.
Perubahan suasana hati ini dipercayai terkait dengan perubahan hormonal pada tubuh ibu pasca melahirkan.
Penurunan tiba-tiba dalam tingkat estrogen dan progesteron, yang diperlukan selama kehamilan, dapat menyebabkan fluktuasi suasana hati.
Baca Juga
Advertisement
Faktor lain, seperti kelelahan dan kurang tidur, juga dapat memperkuat perasaan tersebut.
Berita baiknya, baby blues biasanya hanya berlangsung beberapa hari atau minggu, dan umumnya akan mereda tanpa perlu pengobatan medis.
Baca Juga
Advertisement
Jika Anda mengalami perubahan emosi yang intens atau baby blues, usahakan untuk menjaga kesejahteraan diri sebaik mungkin.
Makanlah makanan bergizi dan beristirahat sebanyak mungkin, karena kelelahan dan kurang tidur dapat memperburuk perasaan sedih.
Berikut beberapa langkah lain yang dapat membantu Anda merasa lebih baik:
Baca Juga
Advertisement
- Mintalah bantuan, terutama pada hari-hari dan minggu-minggu awal setelah kelahiran.
- Izinkan keluarga dan teman membantu dengan tugas-tugas sehari-hari seperti belanja, pekerjaan rumah, atau merawat bayi.
- Beri izin pada orang lain untuk menyiapkan makanan atau mengawasi bayi, sehingga Anda bisa bersantai dengan mandi, beristirahat, atau tidur siang.
- Pastikan untuk istirahat yang cukup dan konsumsi makanan yang sehat.
- Bicaralah dengan orang-orang terdekat atau ibu-ibu baru lainnya yang dapat memberikan dukungan, mengingatkan Anda bahwa Anda tidak sendirian.
Jika baby blues berlangsung lebih dari satu atau dua minggu, atau gejalanya semakin parah, sangat disarankan untuk berbicara dengan dokter atau psikolog.
Diskusikan apakah mungkin ada kondisi depresi pascapersalinan yang dapat menjadi penyebab perubahan emosi Anda.
Ingatlah, jangan melakukan diagnosis sendiri. Jika Anda merasa membutuhkan bantuan, segera hubungi ahli. Tetap semangat, Moms!
Baca Juga
Advertisement