Fakta Anak Perempuan Pertama Lebih Sukses dan Ambisius

Media Bekasi – Bunda, apakah si sulung di keluarga Anda adalah seorang putri? Atau mungkin, Bunda sendiri adalah anak perempuan pertama?

Seringkali, kita mendengar bahwa anak perempuan pertama dianggap sebagai ‘ras’ yang paling tangguh di dunia. Tak jarang, mereka dianggap lebih tegas daripada orang tuanya sendiri.

Namun, ada penelitian menarik tentang anak perempuan pertama yang dilakukan di berbagai negara. Salah satunya dilakukan oleh tim riset di Universitas Essex, Inggris. Bagaimana hasilnya?

Advertisement

Studi tentang Anak Perempuan Pertama

Feifei Bu, seorang peneliti dalam penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa anak perempuan sulung memiliki peluang tertinggi untuk mencapai kesuksesan akademis.

Bu dan timnya memeriksa 3.552 orang yang terbagi dalam 1.503 kelompok saudara dari Survei Panel Rumah Tangga Inggris.

Temuan menarik muncul terutama dalam perbedaan gender. Anak perempuan sulung terbukti 13% lebih ambisius daripada saudara laki-laki sulung, dan mereka memiliki 4% peluang lebih tinggi untuk mendapatkan pendidikan tinggi dibandingkan saudara kandungnya.

Advertisement

Namun, urutan kelahiran ternyata memiliki dampak yang lebih luas. Anak sulung memiliki peluang 7% lebih besar untuk melanjutkan pendidikan daripada adiknya, dan peluang 16% lebih tinggi untuk menyelesaikan pendidikan tinggi.

Tetapi Bu menegaskan bahwa hasil penelitian ini mungkin berbeda jika dilakukan di negara lain.

Advertisement

“Penelitian saya menunjukkan bahwa keunggulan pendidikan ini sebagian dapat dijelaskan oleh fakta bahwa mereka cenderung memiliki ambisi lebih tinggi dibandingkan saudara mereka yang lahir kemudian,” ungkap Bu, seperti dilansir dari Business Insider.

Meski begitu, ada teori lain yang mendukung temuan ini. Psikolog Stanford, RB Zajonc, pada tahun 1970-an mengusulkan “teori pertemuan”, menyatakan bahwa perkembangan intelektual seorang anak dipengaruhi oleh lingkungan intelektual di sekitarnya.

Namun, perlu diingat, usia intelektual manusia rata-rata menurun, Bunda. Terlebih lagi, menurut beberapa penelitian, setiap kali seorang ibu melahirkan, kapasitas otaknya mengalami penurunan.

Advertisement

Pada tahun 2002, psikolog Universitas Columbia Ralph Hertwig mengemukakan konsep “heuristik ekuitas”, yang menyatakan bahwa orang tua berusaha memberikan perhatian yang sama kepada setiap anak. Namun, ironisnya, anak sulung yang mendapat periode perhatian penuh justru mendapatkan investasi terbesar.

Penjelasan ketiga berasal dari psikolog Universitas California, Frank Sulloway. Dengan sudut pandang evolusi, dia berpendapat bahwa anak manusia, seperti keturunannya lainnya, bersaing untuk mendapatkan perhatian orang tua yang terbatas.

Advertisement

Jadi, setiap anak berupaya menjadi luar biasa dengan cara masing-masing, baik melalui prestasi akademis, olahraga, atau kreativitas. Sekali lagi, si sulung mampu mengambil inisiatif.

“Keuntungan menjadi anak sulung adalah memiliki kebebasan untuk memilih ‘niche’-nya sendiri lebih dulu,” tulis Bu, “tanpa harus mempertimbangkan peran yang telah diambil oleh saudara kandungnya yang lain.”

 

Advertisement