Media Bekasi – Pada tahap awal kehidupan, bayi sering kali menunjukkan kegemaran dalam menggelengkan kepalanya. Perilaku ini sering kali menjadi pemandangan menggemaskan bagi orangtua, dan umumnya dianggap sebagai bagian normal dari perkembangan refleks dan keterampilan motorik bayi.
Ketika bayi menggelengkan kepalanya, sebenarnya itu adalah cara bagi mereka untuk mengeksplorasi kemampuan gerak dan merasakan kendali atas tubuh kecil mereka.
Tindakan ini melibatkan koordinasi yang penting untuk perkembangan fisik dan sensorik bayi. Selain itu, menggelengkan kepala juga bisa menjadi bentuk ekspresi kegembiraan atau keingintahuan bayi terhadap lingkungan sekitarnya.
Baca Juga
Advertisement
Namun, dalam beberapa situasi, tindakan menggelengkan kepala bisa menjadi indikasi adanya masalah atau gangguan neurologis dalam perkembangan bayi. Penting bagi kita untuk memahami alasan di balik perilaku ini agar dapat mengidentifikasi potensi masalah atau tonggak perkembangan anak.
Ada beberapa alasan yang dijelaskan oleh woodburnpediatric.com yang mungkin menjadi penyebab bayi senang menggeleng-gelengkan kepala.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab Normal
Perkembangan Keterampilan Motorik
Bayi yang sedang belajar mengendalikan tubuhnya, menguatkan otot yang dibutuhkan untuk mengangkat kepalanya, dan menguji kemampuan geraknya, mungkin akan menggelengkan kepala sebagai tanda perkembangan keterampilan motorik.
Menenangkan Diri
Beberapa bayi mungkin menggunakan gerakan ini sebagai cara untuk menenangkan diri, terutama saat mengantuk, di mana mereka bergerak-gerak untuk membantu diri mereka sendiri tertidur.
Meniru
Gerakan menggelengkan kepala bisa jadi adalah hasil dari bayi yang secara tidak sadar meniru gerakan orangtuanya. Seiring bertambahnya usia, mereka juga belajar memahami arti dari gerakan tersebut, misalnya menggelengkan kepala sebagai bentuk “tidak”.
Baca Juga
Advertisement
Komunikasi
Meskipun belum bisa berbicara, bayi bisa memahami kata-kata dengan baik. Menggelengkan kepala bisa menjadi salah satu cara bayi berkomunikasi dengan orang di sekitarnya.
Kemungkinan Gangguan
Infeksi Telinga
Perilaku menggelengkan kepala yang disertai dengan gejala seperti pilek, demam, kelelahan, atau telinga tertarik, mungkin merupakan tanda adanya infeksi telinga pada bayi.
Baca Juga
Advertisement
Autisme
Menggelengkan kepala yang berlebihan dan berulang, terutama jika disertai dengan gejala autisme seperti ketidakresponsifan, kurangnya senyuman, pola perilaku obsesif, atau regresi keterampilan yang diperoleh, bisa menjadi tanda autisme pada bayi.
Kelainan Saraf
Gelengan kepala yang terus-menerus dan sulit dikendalikan mungkin merupakan indikasi adanya masalah neurologis pada bayi, terutama jika disertai dengan gerakan tubuh yang tidak biasa.
Dengan memahami perbedaan antara perilaku normal dan potensi masalah, orangtua dapat lebih cepat mengidentifikasi apakah tindakan menggelengkan kepala bayi perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut dari tenaga medis atau tidak. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli perkembangan anak jika ada kekhawatiran terkait perkembangan bayi.
Baca Juga
Advertisement