Media Bekasi – Autoimun adalah kondisi medis di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel-sel sehat. Hal ini bisa menyebabkan peradangan dan kerusakan pada berbagai organ tubuh.
Wanita lebih rentan terhadap penyakit autoimun dibandingkan pria, dan seringkali gejalanya tidak disadari. Berikut adalah sembilan gejala yang perlu kamu perhatikan.
1. Kelelahan Kronis
Kelelahan yang parah dan persisten adalah salah satu gejala autoimun yang paling umum. Meski sudah istirahat, rasa lelah ini tidak hilang dan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga
Advertisement
2. Nyeri Sendi dan Otot
Nyeri sendi dan otot merupakan gejala umum dari berbagai penyakit autoimun seperti lupus, rheumatoid arthritis, dan fibromyalgia. Nyeri ini bisa ringan hingga parah, disertai kekakuan, bengkak, serta kemerahan.
3. Masalah Kulit
Ruam dan masalah kulit bisa menjadi tanda lupus, psoriasis, atau dermatomyositis. Ruam bisa beragam bentuk dan ukuran, serta sering kali disertai gatal, nyeri, atau sensasi terbakar.
4. Demam
Demam ringan yang tidak diketahui penyebabnya sering menjadi gejala lupus atau rheumatoid arthritis. Demam ini sering kali muncul bersamaan dengan kelelahan, nyeri sendi, dan ruam kulit.
Baca Juga
Advertisement
5. Sensitivitas Terhadap Sinar Matahari
Orang dengan penyakit autoimun seperti lupus dan scleroderma seringkali lebih sensitif terhadap sinar matahari. Paparan sinar matahari dapat memicu atau memperburuk gejala mereka.
6. Rambut Rontok
Rambut rontok yang berlebihan bisa menjadi gejala alopecia areata atau lupus. Rambut rontok dapat terjadi secara merata di seluruh kepala atau dalam bentuk tambalan.
Baca Juga
Advertisement
7. Kesulitan Berkonsentrasi
Kesulitan berkonsentrasi, sering disebut “kabut otak”, adalah gejala umum dari penyakit autoimun seperti fibromyalgia dan multiple sclerosis. Kabut otak membuat sulit untuk fokus, mengingat, dan belajar.
8. Sariawan Mulut
Sariawan mulut yang persisten bisa menjadi tanda penyakit autoimun seperti Crohn’s disease atau Behcet’s disease. Sariawan ini menyebabkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat makan dan minum.
9. Perubahan Menstruasi
Wanita dengan penyakit autoimun seperti lupus dan rheumatoid arthritis sering mengalami perubahan menstruasi, seperti periode yang tidak teratur, pendarahan berlebihan, dan kram parah.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab Autoimun pada Wanita
Penelitian dari Stanford Medicine menunjukkan bahwa wanita lebih rentan terkena penyakit autoimun karena molekul yang diproduksi oleh kromosom X dapat menghasilkan antibodi terhadap jaringan tubuh sendiri. Wanita memiliki dua kromosom X, sementara pria hanya satu, sehingga risiko produksi protein berlebihan lebih besar pada wanita.
Jenis Penyakit Autoimun yang Sering Menyerang Wanita
Beberapa jenis penyakit autoimun yang sering menyerang wanita antara lain:
- Artritis Reumatoid: Radang sendi yang menyerang persendian.
- Psoriasis: Bercak kulit tebal dan bersisik.
- Artritis Psoriatis: Radang sendi yang menyerang penderita psoriasis.
- Lupus: Merusak persendian, kulit, dan organ.
- Penyakit Tiroid: Hipertiroidisme (Graves) dan hipotiroidisme (Hashimoto).
- Diabetes Tipe 1: Sistem kekebalan tubuh merusak sel-sel penghasil insulin di pankreas.
Baca Juga
Advertisement
Cara Mengobati Penyakit Autoimun
Menderita penyakit autoimun bisa meningkatkan risiko penyakit jantung. Oleh karena itu, menjaga tekanan darah, kadar kolesterol, pola makan bergizi, dan rutin berolahraga sangat penting. Pada kasus serius, obat penekan imun digunakan untuk mengendalikan respon kekebalan tubuh, meski membuat penderitanya lebih rentan terhadap infeksi.
Mencegah Penyakit Autoimun pada Wanita
Berikut beberapa cara untuk mencegah penyakit autoimun pada wanita:
- Pola Makan Sehat: Konsumsi buah, sayur, whole grains, dan lemak sehat seperti omega-3.
- Menjaga Berat Badan Ideal: Obesitas meningkatkan risiko penyakit autoimun.
- Berolahraga Teratur: Minimal 30 menit setiap hari.
- Mengelola Stres: Yoga, meditasi, dan menghabiskan waktu di alam dapat membantu.
- Hindari Asap Rokok dan Bahan Kimia Berbahaya: Paparan bisa memicu penyakit autoimun.
Apakah Penyakit Autoimun Bisa Sembuh?
Meskipun belum ada obat untuk penyakit autoimun, berbagai jenis perawatan dapat membantu mengontrol respon sistem kekebalan dan mengatasi gejala. Pengobatan biasanya mencakup obat-obatan, terapi fisik, dan perubahan gaya hidup. Diagnosis dan pengobatan dini sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup penderita.
Baca Juga
Advertisement
Jika kamu mencurigai adanya gejala penyakit autoimun, segera konsultasikan dengan dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.