Perubahan yang Terjadi pada Payudara Setelah Berhenti Menyusui

Media Bekasi – Kehamilan dan menyusui membawa banyak perubahan pada tubuh ibu, terutama pada payudara. Selama kehamilan, payudara membesar, puting dan areola menjadi lebih gelap, pembuluh darah lebih terlihat, dan mungkin muncul stretch mark.

Semua ini adalah bagian dari persiapan tubuh untuk memproduksi ASI. Namun, apa yang terjadi pada payudara setelah berhenti menyusui?

1. Kapan ASI Berhenti Diproduksi?

Setelah kamu berhenti menyusui atau memompa ASI, tubuh memerlukan waktu untuk menghentikan produksi ASI sepenuhnya. Proses ini biasanya memakan waktu sekitar enam minggu.

Advertisement

Selama masa transisi ini, payudara bisa membengkak dan terasa nyeri. Untuk mengurangi ketidaknyamanan, sebaiknya menyapih bayi secara bertahap. Memerah ASI sedikit demi sedikit bisa membantu mengurangi tekanan.

Beberapa herbal seperti peppermint, daun peterseli, atau teh melati juga bisa membantu mengurangi suplai ASI secara alami. Namun, jika payudara menjadi keras, merah, dan nyeri hebat, segera temui dokter untuk menghindari infeksi seperti mastitis.

2. Payudara Masih Bisa Bocor

Meskipun kamu sudah menyapih, payudara masih bisa mengeluarkan ASI, bahkan dalam jumlah yang cukup banyak untuk ‘bocor’ lagi. Ini karena tubuh memerlukan sekitar 40 hari untuk mengatur ulang hormon setelah sesi menyusui atau memompa terakhir.

Advertisement

Bahkan beberapa ibu masih bisa memerah ASI dengan tangan setelah anak disapih. ASI yang bocor biasanya akan berhenti dengan cepat selama atau setelah proses penyapihan. Namun, tidak aneh jika ASI masih bisa keluar berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah menyapih.

3. Perubahan Ukuran Payudara

Selama kehamilan dan menyusui, ukuran payudara berubah. Setelah berhenti menyusui, ukuran payudara secara bertahap akan kembali seperti sebelum hamil. Namun, beberapa ibu mungkin merasa payudara masih sedikit lebih besar karena jaringan kelenjar yang berkembang selama kehamilan. Ukuran payudara yang tidak seimbang juga bisa kembali normal seiring berjalannya waktu.

Advertisement

4. Payudara Bisa Menjadi Kendur

Setelah menyusui, beberapa ibu mungkin mendapati payudara kembali ke ukuran semula namun menjadi kendur. Ini adalah kondisi yang umum terjadi. Penelitian menunjukkan bahwa selama kehamilan, payudara tumbuh rata-rata 22 persen, menyebabkan peregangan kulit.

Ketika ukuran payudara kembali normal, ini bisa membuatnya terlihat kendur. Faktor lain yang mempengaruhi adalah usia, indeks massa tubuh yang lebih tinggi, jumlah kehamilan, ukuran payudara sebelum kehamilan, dan kebiasaan merokok.

5. Pembuluh Darah dan Stretch Mark Memudar

Selama kehamilan, banyak ibu melihat pembuluh darah lebih terlihat, dan puting serta areola menjadi lebih gelap. Setelah berhenti menyusui, kondisi ini biasanya kembali normal. Stretch mark juga akan memudar seiring waktu, meski tidak sepenuhnya hilang.

Advertisement

6. Perubahan Internal pada Payudara

Setelah berhenti menyusui, tubuh memulai proses involusi, di mana sel-sel yang memproduksi susu mati dan digantikan oleh sel-sel lemak. Sebuah studi pada tahun 2016 menunjukkan bahwa sel-sel pembuat susu diserap oleh sel-sel lain di tubuh selama proses involusi. Meskipun sebagian besar saluran pembuatan susu mungkin tetap ada, payudara secara bertahap akan kembali ke bentuk dan ukuran seperti sebelum hamil.

Dengan memahami perubahan-perubahan ini, kamu bisa lebih siap dan tidak khawatir menghadapi masa setelah berhenti menyusui. Selalu konsultasikan dengan dokter jika mengalami masalah atau rasa tidak nyaman yang berkepanjangan.

Dapatkan informasi terbaru seputar Bekasi, Nasional, Politik, Bisnis dan Ekonomi, Lifestyle, Gadget, Teknologi, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui socmed MediaBekasi. Ikuti kami di :
Instagram @mediabekasiid
Facebook Media Bekasi
X (Twitter) @mediabekasi_id
Whatsapp Channel Media Bekasi ID
Google News MEDIABEKASI

Advertisement