China Protes Israel: Bangunan Baru di Palestina Picu Ketegangan!

Media Bekasi – China mengeluarkan kecaman serius terhadap Israel pada Jumat (22/12) atas kelanjutan pembangunan permukiman di wilayah Palestina.

Pernyataan ini merupakan respons terhadap tindakan sepihak Israel terhadap status Yerusalem dan mengubah status quo yang telah terbentuk sepanjang sejarah.

Dalam konferensi pers rutin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, menegaskan bahwa Tiongkok menolak tindakan Israel membangun permukiman di wilayah pendudukan Palestina.

Advertisement

“Kami meyakini bahwa status Yerusalem harus diatasi melalui negosiasi oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan resolusi PBB yang relevan,” ujar Wang seperti dilaporkan oleh Anadolu, Jumat (22/12).

“Di tengah meningkatnya ketegangan antara Palestina dan Israel serta risiko eskalasi konflik di Gaza, pihak-pihak terkait harus berhati-hati dan menghindari tindakan yang dapat memicu eskalasi atau membuat situasi tidak terkendali,” tambahnya.

Advertisement

Pada awal bulan ini, kelompok hak asasi manusia Israel, Ir Amim, mengungkap bahwa pemerintah Israel memanfaatkan perang di Gaza untuk mendirikan permukiman baru di Yerusalem Timur yang diduduki.

Permukiman baru ini, menurut pengamat konflik Palestina-Israel di Yerusalem, menjadi rencana pemukiman pertama yang sepenuhnya disetujui oleh pemerintah Israel sejak tahun 2012.

Yerusalem Timur diduduki oleh Israel selama Perang Arab-Israel pada tahun 1967, dan pada tahun 1980, Israel mencaplok seluruh kota ini, suatu tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.

Advertisement

Estimasi menunjukkan bahwa sekitar 700.000 pemukim Israel tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan di Tepi Barat yang diduduki, dekat dengan Yerusalem Timur.

Menurut hukum internasional, semua permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.

Para pengamat internasional menyatakan bahwa pembangunan permukiman Israel bertujuan untuk menghambat upaya pembentukan negara yang secara geografis terhubung, termasuk Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang kini diduduki.

Advertisement